I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Reproduksi
(perkembangbiakan) merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dengan reproduksi
maka makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan jenisnya (spesies)
sehingga tidak punah (Nurhasani, 2012).
Cara
reproduksi tanaman (perkembangbiakan tanaman) menentukan prosedur pemuliaan
tanaman. Pengetahuan cara reproduksi tanaman akan memperjelas keterkaitannya
dengan metode pemuliaan tanaman yang digunakan (Oemar dkk, 2015).
Reproduksi
pada tanaman terbagi atas reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.
Reproduksi vegetatif pada tanaman dapat dilakukan secara tidak kawin atau tanpa
melalui perkawinan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina atau kepala
putik dengan benang sari. Perkembangbiakan secara alami atau vegetatif alami
adalah berkembang biaknya tanaman tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi
pembuahan tanaman baru. Perkembangbiakan tidak kawin buatan atau reproduksi
vegetatif buatan, yakni berkembang biaknya tanaman dengan bantuan campur tangan
manusia (Taher, 2012).
.
Pada reproduksi generatif menyebabkan adanya variasi genetik dan memungkinkan
terjadinya perkembangan populasi yang secara spesifik teradaptasi terhadap
lingkungan sekelilingnya, oleh sebab itu individu yang dihasilkan
cenderung memiliki daya tahan yang lebih
baik. Akan tetapi, ketika kombinasi sifat yang diinginkan telah ditemukan, reproduksi secara aseksual
beresiko kehilangan individu tersebut dalam proses yang acak. Reproduksi
aseksual tidak melibatkan adanya
pembentukan gamet, melalui meiosis, maupun peleburan dua gamet yang berbeda
(fertilisasi). Reproduksi cara ini dilakukan secara mitosis membentuk individu
baru yang identik secara genetik dengan induknya. Tumbuhan yang dikembangkan
secara vegetatif cukup menguntungkan karena kombinasi gen yang dibutuhkan tetap
ada dan tidak akan muncul resiko hilangnya sifat yang diinginkan seperti yang
terjadi pada reproduksi seksual. Reproduksi vegetatif secara cepat menambah
jumlah organisme dan kombinasi yang diinginkan tetap terpelihara contohnya
dengan cara mencangkok, stek, okulasi, merunduk, kultur jaringan (Taher, 2012).
1.2. Tujuan Praktikum
a) Mempelajari
keragaman organ bunga pada berbagai tanaman
b) Mengelompokkan
tanaman berdasarkan kelengkapan organ bunga, perilaku penyerbukan, dan perilaku
pembuahan
c) Menjelaskan
alasan suatu tanaman dikelompokkan kedalam tanaman menyerbuk sendiri atau
silang
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Pemuliaan
Tanaman dengan materi “Reproduksi Tanaman“ dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
03 Juni 2015 pukul 11.00 WIB di Kebun Kacang Panjang milik Bapak Sulani, Jalan
Hiu Putih, Palangka Raya.
2.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan
dalam praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Reproduksi Tanaman “ yaitu 10 tanaman dengan jenis bunga berbeda.
Sedangkan alat yang digunakan yaitu gunting dan pinset untuk mengamati detail bunga, alat tulis
dan kamera untuk dokumentasi.
2.3. Cara Kerja
Cara kerja yang
dilakukan pada saat praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan
Buatan pada Kacang Panjang“ adalah sebagai berikut:.
1) Memilih
minimal 10 jenis tanaman yang memiliki jenis bunga yang berbeda yang ada
disekitar anda
2) Mengmati
organ bunganya dan klengkapannya. Kemudian membuat sketsa struktur bunganya
3) Mengelompokkan
bunga tersebut berdasarkan tipe bunga, tipe penyerbukan dan tipe pembuahan
4) Membuat
alasan mengapa bunga tersebut termasuk tanaman menyerbuk sendiri atau menyerbuk
silang.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Bunga Terong
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
-
|
-
|
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak
|
d. Bunga tidak lengkap
|
-
|
-
|
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari matang bersamaan
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tidak dilindungi
oleh mahkota
|
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
hasil penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil
penyerbukan silang
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bunga Kacang Panjang
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
-
|
-
|
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak
|
d. Bunga tidak lengkap
|
-
|
-
|
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari matang bersamaan
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
-
|
-
|
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari hasil
penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
-
|
-
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 3. Hasil
Pengamatan Bunga Kembamg Sepatu
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, kelopak, dan
mahkota
|
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari matang bersamaan
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tidak dilindungi
oleh mahkota
|
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
hasil penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil
penyerbukan silang
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 4. Hasil
Pengamatan Bunga Jagung
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
||
b. Bunga tidak sempurna
|
Ya
|
Karena hanya memiliki salah satu produksinya
(putik atau benang sari)
|
c. Bunga lengkap
|
||
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
||
f. Tanaman menyerbuk silang
|
Ya
|
Karena letak bunga jantan (benang sari) dan bunga
betina (putik) terpisah
|
g. Autogamy
|
||
h. allogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil
penyerbukan silang
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 5. Hasil
Pengamatan Bunga Anggrek
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena meiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak bunga
|
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tertutup oleh
mahkota bunga
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
||
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
||
Gambar bunga
|
||
Tabel 6. Hasil
Pengamatan Bunga Jeruk
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
-
|
-
|
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak
|
d. Bunga tidak lengkap
|
-
|
-
|
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari matang bersamaan
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tidak dilindungi
oleh mahkota
|
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
hasil penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil
penyerbukan silang
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 7. Hasil
Pengamatan Bunga Pepaya
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak bunga
|
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
||
f. Tanaman menyerbuk silang
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tidak tertutupi oleh
mahkota bunga
|
g. Autogamy
|
||
h. allogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan silang dari
penyerbukan silang
|
Gambar bunga
|
||
Tabel 8. Bunga Hasil
Pengamatan Padi
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena memiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
||
d. Bunga tidak lengkap
|
Ya
|
Karena hanya memiliki putik, benang sari, dan
mahkota
|
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari tertutup oleh
mahkota bunga
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
||
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
hasil penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
||
Gambar bunga
|
||
Tabel 9. Bunga Hasil
Pengamatan Jambu Biji
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena meiliki putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dan
kelopak bunga
|
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena benang sari yang dimiliki dalam jumlah
banyak sehingga kecil kemungkinan menerima serbuk sari dari bunga lain
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
||
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
||
Gambar bunga
|
||
Tabel 10. Bunga Hasil
Pengamatan Cabai
Pengamatan
|
Ya/tidak
|
Alasan
|
a. Bunga sempurna
|
Ya
|
Karena terdapat putik dan benang sari
|
b. Bunga tidak sempurna
|
||
c. Bunga lengkap
|
Ya
|
Karena memiliki kelopak, mahkota, putik, dan
benang sari
|
d. Bunga tidak lengkap
|
||
e. Tanaman menyerbuk sendiri
|
Ya
|
Karena putik dan benang sari matang bersamaan
|
f. Tanaman menyerbuk silang
|
||
g. Autogamy
|
Ya
|
Karena bisa melakukan pembuahan sendiri dari
hasil penyerbukan sendiri
|
h. allogamy
|
||
Gambar bunga
|
||
3.2.
3.2.1.
Terong
Berdasarkan tabel 1. hasil
pengamatan bunga terong, diketahui bahwa bunga terong termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga lengkap
karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bunga terong termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik dan benang
sarinya matang bersamaan namun tidak menutup kemungkinan juga bunga terong
melalukan penyerbukan silang hal ini dikarenakan putik dan benang sari yang
terdapat pada bunga terong tidak dilindungi oleh mahkota sehingga memungkinkan
melakukan penyerbukan silang. Jadi, bunga terong termasuk autogamy karena dapat
melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan sendiri, dan allogamy karena
bisa melakukan pembuahan silang dari hasil penyerbukan silang.
3.2.2.
Kacang Panjang
Berdasarkan tabel 2. hasil
pengamatan bunga kacang panjang, diketahui bahwa bunga kacang panjang termasuk
bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam
bunga lengkap karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan
benang sari. Bunga kacang panjang termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri
karena putik dan benang sarinya matang bersamaan. Jadi, bunga kacang panjang termasuk
autogamy karena dapat melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan
sendiri.
3.2.3.
Kembang
Sepatu
Berdasarkan tabel 3. hasil
pengamatan bunga kembang sepatu, diketahui bahwa bunga terong termasuk bunga
sempurna karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga
lengkap karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang
sari. Bunga kembang sepatu termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik
dan benang sarinya matang bersamaan namun tidak menutup kemungkinan juga bunga
kembang sepatu melalukan penyerbukan silang hal ini dikarenakan putik dan
benang sari yang terdapat pada bunga terong tidak dilindungi oleh mahkota
sehingga memungkinkan melakukan penyerbukan silang. Jadi, bunga kembang sepatu termasuk
autogamy karena dapat melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan
sendiri, dan allogamy karena bisa melakukan pembuahan silang dari hasil
penyerbukan silang.
3.2.4.
Jagung
Berdasarkan tabel 4. hasil
pengamatan bunga jagung, diketahui bahwa bunga jagung termasuk bunga yang tidak
sempurna karena hanya memiliki salah satu organ produksinya (putik atau benang
sari). Dan termasuk juga bunga yang melakukan penyerbukan silang hal ini
dikarenakan letak bunga jantan (benang sari) dan letak bunga betina (puti) yang
terpisah sehingga memungkinkan untuk melakukan penyerbukan silang baik darai
tanaman lain yang masih dalam satu jenis. Jadi, bunga jagung termasuk allogamy
karena dapat melakukan pembuahan silang dari hasil penyerbukan silang.
3.2.5.
Anggrek
Berdasarkan tabel 5. hasil
pengamatan bunga anggrek, diketahui bahwa bunga anggrek termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga lengkap
karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bunga anggrek termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik dan benang sari tertutup oleh mahkota bunga.
Jadi, bunga anggrek termasuk autogamy karena dapat melakukan pembuahan sendiri
dari hasil penyerbukan sendiri.
3.2.6.
Jeruk
Berdasarkan tabel 6. hasil
pengamatan bunga jeruk, diketahui bahwa bunga jeruk termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga lengkap
karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bunga jeruk termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik dan benang
sarinya matang bersamaan namun tidak menutup kemungkinan juga bunga terong
melalukan penyerbukan silang hal ini dikarenakan putik dan benang sari yang
terdapat pada bunga jeruk tidak dilindungi oleh mahkota sehingga memungkinkan
melakukan penyerbukan silang. Jadi, bunga jeruk termasuk autogamy karena dapat
melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan sendiri, dan allogamy karena
bisa melakukan pembuahan silang dari hasil penyerbukan silang.
3.2.7.
Pepaya
Berdasarkan tabel 7. hasil
pengamatan bunga pepaya, diketahui bahwa bunga pepaya termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga lengkap
karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bunga papaya termasuk ke dalam tanaman yang menyerbuk silang karena putik dan
benang sari tidak tertutupi oleh mahkota bunga sehingga memungkinkan terjadinya
penyerbukan silang. Jadi, bunga papaya termasuk allogamy karena dapat melakukan
pembuhan silang dari penyerbukan silang.
3.2.8.
Padi
Berdasarkan tabel 8. hasil
pengamatan bunga padi, diketahui bahwa bunga padi termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari, namun termasuk ke dalam bunga tidak
lengkap karna memiliki hanya memiliki mahkota, putik dan benang sari (tidak memiliki
kelopak). Bunga padi termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik dan
benang sari tertutup oleh mahkota bunga. Jadi, bunga padi termasuk autogamy
karena dapat melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan sendiri.
3.2.9.
Jambu
Biji
Berdasarkan tabel 9. hasil
pengamatan bunga jambu biji, diketahui bahwa bunga jambu biji termasuk bunga
sempurna karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga
lengkap karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang
sari. Bunga jambu biji termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena benang sari yang dimiliki dalam jumlah banyak
sehingga kecil kemungkinan menerima serbuk sari dari bunga lain.
Jadi, bunga jambu biji termasuk autogamy karena dapat melakukan pembuahan
sendiri dari hasil penyerbukan sendiri.
3.2.10.
Cabai
Berdasarkan tabel 10. hasil
pengamatan bunga cabai, diketahui bahwa bunga cabai termasuk bunga sempurna
karena memiliki putik dan benang sari dan juga termasuk ke dalam bunga lengkap
karna memiliki keempat organ yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bunga cabai termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena putik dan benang
sarinya matang bersamaan. Jadi, bunga cabai termasuk autogamy karena dapat
melakukan pembuahan sendiri dari hasil penyerbukan sendiri.
IV. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengelompokan tanaman
berdasarkan organ bunga, dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu bunga sempurna,
bunga tidak sempurna, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga sempurna
adalah yang memiliki benang sari dan putik pada bagian organ bunganya. Bunga
tidak sempurna adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu organ bunga yaitu
putik atau benang sari. Sedangkan bunga lengkap adalah bunga yang memiliki
keempat organ yaitu putik, benang sari, kelopak, dan mahkota bunga. Bunga tidak
lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu dari ketentuan bunga
lengkap.
Suatu tanaman dikatakan
dapat menyerbuk sendiri jika benang sari dan putik berada di dalam mahkota
bunga sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyerbukan silang. Sedangkan
tanaman menyerbuk silang adalah jika benang sari dan putik tidak tertutupi oleh
mahkota bunga atau terpisah sehingga memungkinkan terjadinya penyerbukan silang
dari tanaman lain yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhasani.
2011. Reproduksi Tumbuhan. (http://nurhasani160690.blogspot.com).
Diakses pada tanggal, 27 juni 2015)
Oemar
Oesin. dkk, 2014. Penuntun Praktikum
Pemuliaan Tanaman. Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Palangka Raya




Tidak ada komentar:
Posting Komentar