I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu
tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya
seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui
kegiatan pemuliaan tanaman.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk
menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara
memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman
menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan
sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga, waktu
berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan
tipe penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang) (Putri, 2015).
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan
silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk
sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah
dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri
dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada
tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi
tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas
hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman (Aziz,
2013).
Bunga
kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangka bunga keluar dari ketiak daun.
Setiap ibu tangkai bunya mempunyai 3-5 bunga. Warna bunganya ada yang putih,
biru, atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang
dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10%. Bunga kacang
panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga
terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan
terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga.
Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil (Anonim,
2012).
Tujuan
persilangan buatan yaitu untuk memperoleh kacang panjang yang unggul, yang
ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna
menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut,
maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya saja
yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah,
polong panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk
betina adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua
induk mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman
perlu dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai
masa berbunga yang sama (Hanif, 2009).
1.2. Tujuan Praktikum
a) Mempelajari
biologi dan perilaku pembungaan kacang panjang sebagai tanaman menyerbuk silang.
b) Melakukan
praktek penyilangan pada tanaman jagung.
II. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Pemuliaan
Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang“ dilaksanakan pada
hari Rabu, tanggal 03 Juni 2015 pukul 11.00 WIB di Kebun Kacang Panjang milik
Bapak Sulani, Jalan Hiu Putih, Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan
dalam praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang
Panjang“ yaitu tanaman jagung yang telah
memasuki masa pembungaan. Sedangkan alat yang
digunakan yaitu pipet
plastik (sedotan), pinset, kuas kecil atau cutton bat, kertas label dan kamera
untuk dokumentasi.
3.3. Cara Kerja
Cara kerja yang
dilakukan pada saat praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan
Buatan pada Kacang Panjang“ adalah sebagai berikut:.
1) Tahap pertama adalah memilih
tetua betina (bunga yang masih kuncup) dan tetua jantan (bunga yang sedang
mekar) yang ingin disilangkan.
2) Kemudian melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala
sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup
tersebut telah muncul kelopak bunga kira-kira 0,5 mm)
3)
Kuncup bunga tersebut dipegang
dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset.
Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun
kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota.
4)
Setelah daun kelopak terbuang,
terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik. Mahkota kemudian
dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya,
kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung
tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut,
maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di
tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah
diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada pagi hari
antara pukul 08.00-11.00.
5)
Mengambil serbuk sari dari
bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan
dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk
mempermudah pengumpulan benang sari.
6)
Memberi tanda bunga yang telah
disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang
disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Persilangan Buatan pada Kacang Panjang
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Pemilihan tetua betina yang masih
kuncup.
|
|
2
|
Kastrasi, pembuangan mahkota da
kelopak bunga kacang panjang yang tidak dipakai.
|
|
3
|
Emaskulasi, membuang alat kelamin
jantan pada tetua betina.
|
|
4
|
Pengumpulan serbuk sari dari tetua
jantan pada bunga yang sedang mekar.
|
5
|
Polenisasi atau melakukan penyerbukan.
|
|
6
|
Isolasi, dengan penyungkupan dan pemberian label
menggunakan sedotan.
|
4.2.
5
|
Dalam melakukan
persilangan buatan pada tanaman kacang panjang, pertama-tama kita harus dapat
menentukan ciri-ciri atau keadaan bunga yang akan dijadikan sebagai tetua
jantan atau tetua betina. Bunga yang akan di pilih menjadi sumber betina
dicirikan dengan bentuk kelopak masih menguncup dan berwarna putih kehijaun dan
masih tertutup rapat sehingga tidak terlihat mahkota bunganya. Sedangkan bunga
yang di pilih sebagi tetua jantan memiliki ciri saat sore hari keadaan kuncup
sudah merekah sedikit dan di yakinkan bahwa saat pagi hari ketika akan di
lakukan persilangan bunganya sudah mekar. Hal terpenting dalam melakukan
persilangan Bunga kacang panjang sangat kecil dan mudah patah sehingga di
perlukan ketelitian, kesabaran, fokus dan hati-hati dalam bekerja.
Kemudian melakukan
emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang
masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga
kira-kira 0,5 mm). Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari.
Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping
daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa
hanya mahkota. Setelah daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus
benang sari dan putik. Pada mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada
sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah
berpengalaman, benang sari akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota.
Bila ada benang sari yang belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset.
Kepala putik akan terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5
mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi tetua bunga betina. Emaskulasi biasanya
dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00.
Mengambil serbuk sari
dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset
dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk
mempermudah pengumpulan benang sari. Kemudian melakukan penyerbukan dengan cara
mengoleskan benang sari yang baru diambil tadi menggunakan kuas ke kepala putik
bunga betina. Bunga yang telah disilangkan diberi tanda dengan mengikat label
persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial
penyilang.
Faktor–faktor yang
perlu diperhatikan dalam melakukan penyerbukan silang buatan pada tanaman
kacang panjang adalah sebagai berikut:
A. Internal
1) Pemilihan
Tetua
Ada lima kelompok
sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas
komersial; (b) galur-galur elit pemuliaan; (c) galur-galur pemuliaan dengan
satu atau beberapa sifat superior; (d) spesies introduksi tanaman; dan (e)
spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi
besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang
unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua
varietas sintetik.
2) Waktu
Tanaman Berbunga
Dalam melakukan
persilangan harus diperhatikan: (a) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam
tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif
waktunya bersamaan; (b) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina
waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi
harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Juga
waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu antesis
bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu
dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua
tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan.
Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman
berbunga (Syukur, 2009)
B.
Eksternal
1) Pengetahuan
tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan
Untuk dapat melakukan
penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang paling
penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan
mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah
tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk
silang dicirikan oleh struktur bunga sebagai berikut : (a) secara morfologi, bunganya
mempunyai struktur tertentu;
(b) waktu antesis dan reseptif
berbeda; (c) inkompatibilitas atau
ketidaksesuaian alat kelamin.
2) Cuaca
Saat Penyerbukan
Cuaca sangat besar
peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan. Kondisi panas
dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga
rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.
3) Pelaksana
Pemulia yang
melaksanakan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam
melakukan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan
gagal.
Di samping itu ada
faktor-faktor lain yang juga perlu di perhatikan yaitu:
a. Gangguan mekanis terhadap
penyerbukan sendiri.
b.
Perbedaan
periode matang serbuk sari dan kepala putik.
c.
Sterilitas
dan inkompatibilitas.
IV. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sebelum melakukan persilangan
buatan pada tanaman kacang panjang terlebih dahulu mengetahui biologi dan
perilaku pembungaan bunga kacang panjang sebagai tanaman yang menyerbuk
sendiri. Tanaman menyerbuk sendiri dikarenakan putik dan benang sari tertutupi
oleh mahkota bunga sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyerbukan silang,
kecuali atas bantuan manusia maupun serangga.
Persilangan buatan pada
tanaman kacang panjang dimulai dengan : (a) Pemilihan tetua betina yang masih
kuncup; (b) Kastrasi, pembuangan mahkota da kelopak bunga kacang panjang yang
tidak dipakai; (c) Emaskulasi, membuang alat kelamin jantan pada tetua betina;
(d) Pengumpulan serbuk sari dari tetua jantan pada bunga yang sedang mekar; (e)
Polenisasi atau melakukan penyerbukan; dan (f) Isolasi, dengan
penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Tanaman Kacang Panjang. (http://digilib.unimed.ac.id).
(Diakses pada tanggal, 20 juni 2015)
Aziz.
2013. Laporan Praktikum Menyerbuk Silang.
(http://azizyoungfarmer.blogspot.com).
(Diakses pada tanggal, 20 juni 2015).
Hanif. 2012. Teknik
Persilangan Pada Kacang Panjang . (http://hanif0105.blogspot.com).
(Diakses pada tanggal, 20 juni 2015).
Putri. 2015. Laporan
Pemuliaan Tanaman. (http://putrimian.cutseiya.com). (Diakses
pada tanggal, 20 juni 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar