Minggu, 19 Juni 2016

Laporan Pemuliaan Tanaman "PERSILANGAN BUATAN PADA KACANG PANJANG"



                                                                                                                                                      I.            PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

  Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
  Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang) (Putri, 2015).
  Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman (Aziz, 2013).
Bunga kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangka bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunya mempunyai 3-5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru, atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10%. Bunga kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil (Anonim, 2012).
Tujuan persilangan buatan yaitu untuk memperoleh kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya saja yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama (Hanif, 2009).

1.2.         Tujuan Praktikum

a)      Mempelajari biologi dan perilaku pembungaan kacang panjang sebagai tanaman menyerbuk silang.
b)      Melakukan praktek penyilangan pada tanaman jagung.




 





                                                                                                                                       II.            BAHAN DAN METODE

3.1.         Waktu dan Tempat

Praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang“ dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 03 Juni 2015 pukul 11.00 WIB di Kebun Kacang Panjang milik Bapak Sulani, Jalan Hiu Putih, Palangka Raya.

3.2.         Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang“ yaitu tanaman jagung yang telah memasuki masa pembungaan. Sedangkan alat yang digunakan yaitu pipet plastik (sedotan), pinset, kuas kecil atau cutton bat, kertas label dan kamera untuk dokumentasi.

3.3.         Cara Kerja

Cara kerja yang dilakukan pada saat praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang“ adalah sebagai berikut:.
1)      Tahap pertama adalah memilih tetua betina (bunga yang masih kuncup) dan tetua jantan (bunga yang sedang mekar) yang ingin disilangkan.
2)      Kemudian melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga kira-kira 0,5 mm)
3)      Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota.
4)      Setelah daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik. Mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00.
5)      Mengambil serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari.
6)      Memberi tanda bunga yang telah disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.


                                                                                                                            III.            HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.         Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Persilangan Buatan pada Kacang Panjang
No
Gambar
Keterangan
1

Pemilihan tetua betina yang masih kuncup.
2

Kastrasi, pembuangan mahkota da kelopak bunga kacang panjang yang tidak dipakai.
3

Emaskulasi, membuang alat kelamin jantan pada tetua betina.
4

Pengumpulan serbuk sari dari tetua jantan pada bunga yang sedang mekar.

5

Polenisasi atau melakukan penyerbukan.
6

Isolasi, dengan penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan.

4.2.        
5
Pembahasan

Dalam melakukan persilangan buatan pada tanaman kacang panjang, pertama-tama kita harus dapat menentukan ciri-ciri atau keadaan bunga yang akan dijadikan sebagai tetua jantan atau tetua betina. Bunga yang akan di pilih menjadi sumber betina dicirikan dengan bentuk kelopak masih menguncup dan berwarna putih kehijaun dan masih tertutup rapat sehingga tidak terlihat mahkota bunganya. Sedangkan bunga yang di pilih sebagi tetua jantan memiliki ciri saat sore hari keadaan kuncup sudah merekah sedikit dan di yakinkan bahwa saat pagi hari ketika akan di lakukan persilangan bunganya sudah mekar. Hal terpenting dalam melakukan persilangan Bunga kacang panjang sangat kecil dan mudah patah sehingga di perlukan ketelitian, kesabaran, fokus dan hati-hati dalam bekerja.
Kemudian melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga kira-kira 0,5 mm). Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota. Setelah daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik. Pada mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi tetua bunga betina. Emaskulasi biasanya dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00.
Mengambil serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari. Kemudian melakukan penyerbukan dengan cara mengoleskan benang sari yang baru diambil tadi menggunakan kuas ke kepala putik bunga betina. Bunga yang telah disilangkan diberi tanda dengan mengikat label persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyerbukan silang buatan pada tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
A.    Internal
1)      Pemilihan Tetua
Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas komersial; (b) galur-galur elit pemuliaan; (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior; (d) spesies introduksi tanaman; dan (e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik.
2)      Waktu Tanaman Berbunga
Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (a) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan; (b) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman berbunga (Syukur, 2009)

B.     Eksternal
1)      Pengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan
Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk silang dicirikan oleh struktur bunga sebagai berikut : (a) secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu; (b) waktu antesis dan reseptif berbeda; (c) inkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamin.
2)      Cuaca Saat Penyerbukan
Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan. Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.
3)      Pelaksana
Pemulia yang melaksanakan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam melakukan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan gagal.                   
Di samping itu ada faktor-faktor lain yang juga perlu di perhatikan yaitu:
a.       Gangguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri.
b.      Perbedaan periode matang serbuk sari dan kepala putik.
c.       Sterilitas dan inkompatibilitas.


                                                                                                                                                             IV.            PENUTUP

5.1.         Kesimpulan

Sebelum melakukan persilangan buatan pada tanaman kacang panjang terlebih dahulu mengetahui biologi dan perilaku pembungaan bunga kacang panjang sebagai tanaman yang menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk sendiri dikarenakan putik dan benang sari tertutupi oleh mahkota bunga sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyerbukan silang, kecuali atas bantuan manusia maupun serangga.
Persilangan buatan pada tanaman kacang panjang dimulai dengan : (a) Pemilihan tetua betina yang masih kuncup; (b) Kastrasi, pembuangan mahkota da kelopak bunga kacang panjang yang tidak dipakai; (c) Emaskulasi, membuang alat kelamin jantan pada tetua betina; (d) Pengumpulan serbuk sari dari tetua jantan pada bunga yang sedang mekar; (e) Polenisasi atau melakukan penyerbukan; dan (f) Isolasi, dengan penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan.

 












DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Tanaman Kacang Panjang. (http://digilib.unimed.ac.id). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2015)

Aziz. 2013.  Laporan Praktikum Menyerbuk Silang.  (http://azizyoungfarmer.blogspot.com). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2015).

Hanif. 2012. Teknik Persilangan Pada Kacang Panjang . (http://hanif0105.blogspot.com). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2015).

Putri. 2015. Laporan Pemuliaan Tanaman.  (http://putrimian.cutseiya.com). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar